Di kediaman Brigadir RAT ( Foto: Istimewa)

Pikiran Publik - POLRES Manado Sulawesi Utara mengungkapkan, Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT, yang diduga bunuh diri, sejatinya telah mengajukan izin cuti sejak tanggal 10 Maret 2024. Istri korban pun sempat pingsan dalam proses pemakaman.

Berikut sejumlah fakta terkait meninggalnya Brigadir RAT:

1. Cuti dan Amankan Pemilu 2024

Sebelum cuti pada 10 Maret, Brigadir RAT juga masih sempat ikut membantu melakukan pengamanan Pemilu 2024.

Kasi Humas Polres Manado, Ipda Agus Haryono mengatakan, Brigadir RAT sejatinya menyampaikan Institusi Porlesta Manado meminta izin cuti pada Maret 2024.

2. Berkunjung ke Kerabat

Pasalnya, Brigadir RAT mengaku ingin berkunjung ke tempat kerabatnya di kawasan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Dari Satlantas (Polres Manado) dia sampaikan mau berkunjung ke keluarganya, dia izin kunjungi kerabatnya di Mampang. Yang bersangkutan kalau tidak salah sekitar 10 Maret sudah tidak ada di Manado," ujar pada wartawan.

3. Masih Bertugas di Manado

Menurutnya, sebelum mengajukan izin cuti ke institusi, Brigadir RAT sejatinya masih bertugas di Manado.

Bahkan, Brigadir RAT masih sempat ikut melakukan pengamanan Pemilu 2024 kemarin di daerah Manado. "Sebelumnya masih berdinas di Polresta Manado, masih ikut pengamanan pemilu," ujarnya.

4. Diduga Bunuh Diri di Rumah Mantan Menteri

Anggota Satlantas Polres Medan, Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT tewas diduga bunuh diri di rumah milik mantan Menteri Fahmi Idris, Jalan Mampang Prapatan nomor 20, Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.

Adapun rumah tersebut saat ini dihuni oleh pengusaha tambang, David Febrian Sandi dan Indra Pratama.

Indra Pratama merupakan Ketua Gibran Center Jawa Timur, sedangkan David Febrian Sandi merupakan Caleg DPR RI Dapil Jawa Timur.

5. Istri Menangis hingga Pingsan

Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah Brigadir RAT dimakamkan di permakaman umum Desa Kalasey, Manado. Tangs histeris istri Brigadir RAT pecah ketika melihat jasad sang suami berada didalam liang lahat.

Awalnya, istri Brigadir RAT, Novita Husain tampak tegar melihat peti jenazah diletakan di samping liang lahat. Namun, saat peti dibuka dan jasad akan dimasukan keliang lahat, tangis histeris Novita pecah.

Bahkan, ketika petugas hendak menguburkan jasad Brigadir RAT, sang istri sempat pingsan karena tak kuasa menahan kesedihannya.